BURUAN SAE RW09
Program Buruan SAE: Ketahanan Pangan Berbasis Warga, Hijaukan Lingkungan Kota
Pengantar
Kota-kota besar seperti Bandung menghadapi tantangan serius terkait ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keterbatasan lahan hijau. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) meluncurkan program Buruan SAE sebagai solusi inovatif untuk menciptakan kemandirian pangan keluarga di wilayah perkotaan.
Apa Itu Buruan SAE?
Buruan SAE adalah singkatan dari "Sehat Alami dan Ekonomis", sebuah program pemberdayaan masyarakat untuk mengelola pekarangan, lahan tidur, atau ruang terbatas lainnya menjadi kebun pangan keluarga.
Program ini bertujuan untuk menyediakan sumber pangan sehat, mengurangi ketergantungan pasar, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat ekonomi rumah tangga.
Tujuan Program Buruan SAE
-
Meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
-
Mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan kosong, atau fasilitas publik yang tidak produktif.
-
Mengedukasi masyarakat tentang pertanian organik, urban farming, hidroponik, dan pemanfaatan sampah organik.
-
Mewujudkan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan produktif.
Kegiatan dalam Program Buruan SAE
Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti:
-
Bertanam Sayur dan Buah di pekarangan atau dalam pot/polybag
-
Budidaya Ikan dalam ember, kolam kecil, atau aquarium (Budikdamber)
-
Budidaya Ayam, Lele, atau Itik skala rumah tangga
-
Pembuatan Kompos dan Pupuk Organik dari sampah rumah tangga
-
Pelatihan dan Pendampingan dari dinas terkait dan penyuluh
-
Pembuatan Bank Pangan di tingkat RW/kelompok warga
Manfaat Buruan SAE Bagi Warga
✅ Menyediakan sayuran segar dan ikan sehat untuk keluarga
✅ Mengurangi pengeluaran rumah tangga
✅ Mengelola sampah organik dengan bijak
✅ Meningkatkan nilai estetika dan kesejukan lingkungan
✅ Menumbuhkan kebersamaan antarwarga
✅ Menjadi sumber pendapatan tambahan melalui penjualan hasil panen
Peran RW dan Kelompok Warga
RW dan kelompok masyarakat (PKK, Karang Taruna, Posyandu, dan lain-lain) memegang peran strategis dalam menggerakkan program ini, antara lain:
-
Membentuk Kelompok Buruan SAE di tingkat RW
-
Mengidentifikasi lokasi lahan potensial untuk dikelola bersama
-
Mengkoordinasikan pelatihan dan distribusi bibit dari pemerintah atau CSR
-
Mengelola hasil panen dan bank pangan warga
-
Melakukan edukasi dan promosi ke warga lain untuk memperluas dampak
Contoh Keberhasilan Program Buruan SAE
Banyak RW di Kota Bandung yang sukses menjalankan program ini. Hasil panen sayuran, ternak ayam kampung, dan kolam lele rumahan berhasil mencukupi kebutuhan pangan warga, bahkan surplus untuk dijual.
Salah satu contohnya adalah RW09 yang berhasil membangun Kebun RW, Kolam Budikdamber, dan Peternakan Mini, serta menyelenggarakan Pasar Pangan Mandiri yang menjual hasil panen kepada warga sekitar.
Langkah Awal Memulai Buruan SAE di Lingkungan RW
-
Sosialisasi dan pembentukan kelompok Buruan SAE
-
Pemilihan lokasi lahan kosong atau pekarangan warga
-
Pengajuan bantuan bibit, benih, dan pelatihan ke DKPP Kota
-
Penerapan kegiatan bertahap: tanaman, ikan, ternak
-
Pendampingan oleh penyuluh dan dokumentasi kegiatan
-
Pemasaran hasil panen secara lokal atau online
Penutup
Buruan SAE bukan hanya program menanam, tapi gerakan membangun kemandirian, kepedulian, dan keberlanjutan lingkungan. Melalui partisipasi aktif warga, RW dapat menjadi pionir ketahanan pangan urban yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menguatkan ekonomi lokal.
Mari kita jadikan halaman rumah dan lahan kosong di lingkungan kita menjadi kebun pangan keluarga yang produktif dan berkah.